Rabu, 08 Mei 2013

Nanoteknologi Harapan Manusia di Masa Depan

 Nanoteknologi telah menjadi harapan umat manusia di masa depan dalam menyelesaikan seluruh permasalahan teknologi yang dihadapi guna menyongsong sebuah era baru. Dengan nanoteknologi, material dapat didesain secara bebas sedemikian rupa dalam orde nano sehingga memiliki seluruh aspek dari sifat-sifat yang diinginkan tanpa terjadi pemborosan atom-atom atau molekul-molekul yang tidak diperlukan. Hal itu dikemukakan Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia Pusat Penelitian Fisika LIPI, Dr. Nurul Taufiqu Rochman, ketika bertindak sebagai pembicara utama pada seminar Lintas Klaster dan Pusat Studi UGM di ruang sidang I LPPM UGM Yogyakarta. Menurut peneliti LIPI itu, aplikasi nanoteknologi akan membuat revolusi baru dalam dunia industri. Oleh karenanya, diyakini bahwa persaingan global akan dimenangkan oleh negara-negara yang telah menguasai nanoteknologi dan mengintegrasikan dalam seluruh aspek kehidupan bangsanya. Dengan demikian, Indonesia harus segera memulai melakukan langkah strategis mempersiapkan infrastruktur guna pengembangan nanoteknologi. Beberapa penelitian yang akan menjadi cikal bakal nanoteknologi telah dimulai di beberapa lembaga riset (LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN dan lain-lain) atau universitas (ITB, UI, ITS, Unand, UGM dan lain-lain). Sementara itu, masih menurut Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia tersebut, telah diketahui bahwa di antara metoda sangat sederhana untuk mendapatkan nanopartikel ialah ball mill. Teknik itu menggunakan pendekatan top down untuk menghancurkan partikel-partikel bubuk sampai berukuran nanometer. Disamping berukuran nano, partikel yang diperoleh juga memiliki fase tidak setimbang seperti amorfas atau larutan padat super jenuh, tambahnya. Ditandaskan oleh Nurul, untuk waktu yang lama dan jumlah nanopartikel, yang sedikit menjadi kendala utama pembuatan dengan teknik ball mill pada umumnya. Dewasa ini untuk mendapatkan nanopartikel dalam waktu yang relatif pendek dan dalam jumlah yang relatif banyak digunakan high ball mill, seperti planetary ball mill.
Penulis : Bambang Unjianto. Sumber : Suara Merdeka (28 Desember 2005)
Tahun: 2006
http://www.fisika.lipi.go.id/in/?q=node/392785

Tidak ada komentar:

Posting Komentar